Mengapa Harus Open BO?

Mengapa Harus Open BO?

       1723 Views
Dari kecil aku sudah sangat miskin, miskin yang sampai buat makan aja susah. Mamaku kerjanya ngutang terus mana anaknya sampai 12

Dari kecil aku sudah sangat miskin, miskin yang sampai buat makan aja susah. Mamaku kerjanya ngutang terus mana anaknya sampai 12. Kami kenyang dimaki dan bahkan difitnah karena miskin.

? Aku pernah dikejar-kejar debt collector sampe pengen gantung diri rasanya, trauma keluar rumah. Tiap ada yang ketok pintu berasa ingin langsung kabur ke kutub Utara. Padahal, utang-utang itu bukan ulahku tapi harus aku yang menanggungnya. Hari-hari terasa sangat gelap dan suram, nggak ngerti harus ngapain. Rasanya sulit sekali keluar dari keadaan itu.

?Liat adik-adikku kerja keras sampe ditipu outsourcing jutaan rupiah demi bisa dapetin kerjaan halal karena beratnya persaingan di dunia kerja. Nangis-nangis di PHP in sampai putus asa cari kerjaan.

?Adikku tetap pergi kerja padahal body hampir jatuh karena typus, padahal gaji cuma 50 ribu sehari tapi harus bekerja selama 12 jam.

? Keponakanku terkena infeksi kelenjar getah bening sampai harus operasi dan bergantung sama obat-obatan setahun lamanya karena stress dan lelahnya bekerja jadi kasir swalayan, dan harus melewatkan banyak moment penting karena sistem kerja off. Tidak ada libur tanggal merah, libur hari raya, dan tidak ada cuti khusus karena keluarga hajatan, keluarga sedang sekarat atau lainnya.

 

Sudah gajinya nggak seberapa, dipotong terus ketika ada minus.

 

Padahal dia juga jadi tulang punggung ekonomi keluarganya. Harus menghidupi ayah, ibu dan dua adiknya di usianya yang masih 19 tahun. Padahal cita-citanya ingin kuliah di luar negeri lewat beasiswa. Hmph! Boro-boro..

?Sepupuku berjualan kue basah, begadang setiap malam membuat kue untuk membantu biaya berobat kakaknya yang kena leukimia. Hasilnya sungguh tidak seberapa.

?Sepupuku yang lain, seorang single parent berusia 25 tahun, bekerja jadi kasir tempat wisata dengan gaji 35 ribu sehari. Saat itu baru saja ditinggal Bapaknya meninggal dan meninggalkan hutang ratusan juta. Selain tidak punya apa-apa lagi untuk dijual, dia juga harus pasrah setiap hari dikejar-kejar lintah darat dan debt collector Pinjol. Dia merasa sangat payah dan putus asa terhadap hidupnya sampai akhirnya menderita depresi, panic attack, anxiety disorder dan anti-sosial.

?Keponakan suamiku terjerat pinjol sampai 40 juta, padahal dia cuma anak kuliahan yang tidak bekerja, orang tuanya sama sekali bukan orang berada. Darimana dapat uang untuk bayar utang sebanyak itu? Apalagi untuk bayar pinjol yang tidak keliatan barangnya.. Ah, sangat menjengkelkan.

Oohh, you have to know first, baik aku, adik-adikku, keponakanku, sepupu-sepupuku, maupun keponakan suamiku yang aku ceritakan disini, adalah wanita-wanita dengan fisik menarik yang sangat potensial jika saja kami ingin open BO.

Tapi apa kami melakukannya dengan tekanan hidup seberat itu??

No! BİG NO!!!

Tapi kini, hari ini, hari-hari buruk itu terlewati tanpa bantuan sedikitpun dari aktifitas haram apapun. Walaupun tertatih, bersakit-sakit, harus merangkak sedikit-sedikit dan butuh waktu bertahun-tahun, kami benar-benar bisa melewatinya, kami bisa keluar dari kehidupan sengsara tersebut.

Justru hari-hari jadi semakin mudah. Kami menjadi pribadi yang jauh lebih bahagia dan bersyukur untuk nikmat kecil yang kami dapatkan hari ini. Mungkin itu yang disebut dengan 'berkah'.

Aku benar-benar tergelitik untuk menjawab pertanyaan ini karena baru saja tadi ada jawaban yang lewat di linimasa Quora tentang curcolan opener BO yang kesal karena tidak dibayar pelanggannya.

Aku gemas, sungguh! Aku sangat geregetan!

Aku geregetan karena sender sepertinya tidak masalah untuk mempublish jati dirinya sebagai PSK. Seperti tidak ada beban sama sekali selain rasa kesalnya karena tidak dibayar dan kehilangan haknya. OMG, i was so speechless.

Sumpah demi Tuhan, aku bukan mau sok suci, bukan bermaksud ingin menghakimi, bukannya tidak ingin women support women.

Aku seorang feminis, tapi aku tetap punya prinsip. Aku punya batasan mana yang harus di dukung, dibela dan mana yang justru harus di kritik dan diluruskan.

Aku anti menormalisasi hal begituan, bukan masalah agama, tapi prinsip.

Nggak ngerti kenapa ada yang bisa membela atau membenarkan profesi ini.

Aku bahkan tidak tertarik sama sekali untuk upvote jawabannya. Perspektifku sebagai wanita bersuami tidak bisa berempati sama sekali pada apa yang dia alami. Yang ada aku benci dan jijik pada profesi semacam itu.

Profesinya, bukan orangnya!

Nggak butuh alasan apapun untuk membela sedikitpun opener BO. Yang orang lain mungkin akan menjudge ku semacam, "kamu nggak tau alasannya", 'kamu nggak tau kisah dibaliknya.." blablabla preeeett!!!

Come on…

Jangan banyak alasan! Kalau alasannya cuma memang ingin mendapatkan uang banyak tanpa harus susah payah! Kalau alasannya cuma ingin mengikuti jiwa hedonisme dan tidak ingin kalah gaya dari orang lain.

Mbaknya bisa skidipapap sama lakik berarti mbaknya sehat wal afiat dan physically oke lah ya..

Terus "Mengapa harus open BO?!"

Justru aku yang pengen balik nanya.

Tell me, apa alasanmu open BO sedikit lebih berat dari cerita-ceritaku di atas?

Sebagai sesama wanita, bagaimana perasaanmu ketika pasanganmu ketahuan memakai jasa open BO? Mungkinkah kamu tidak benci pada wanita tersebut sekalipun pasanganmu yang salah?

Aku pun pernah koq dikejar-kejar manajer tajir di tempat ku kerja. Padahal aku miskin sekali waktu itu, punya banyak utang, harus bayar kuliah sendiri, dan harus bantu ekonomi orang tua juga. Tapi karena dia pria beristri mending minggat dari kerjaan dan jadi pengangguran daripada jadi perusak rumah tangga orang.

So sorry to say, setiap orang datang ke hidup kita mungkin untuk memberikan pelajaran. Orang-orang kaya gini harusnya jangan bebal, anggap saja itu sentilan kecil dari Tuhan. Uang haram nggak perlu diributin banget. Dia malah ngejar mati-matian memperebutkan haknya.

Mbaknya mempermalukan si lakik dengan menyebut p*nisnya kecil, aku jadi ingin bilang, bahwa mungkin saja 'rasa' mbak nggak enak, frigid, jadi Bapaknya nyesel dan akhirnya males bayar.

Padahal tenang aja, pria bejat dan biadab itu pasti mendapatkan karma dan azabnya sendiri, aku yakin. Nggak harus lewat dipermalukan sama Mbaknya, pasti ada saja jalan kehancurannya terlebih karena sudah mengkhianati pasangannya.

 

Dan aku setuju saja kalau mau viralın, laki-laki mokondo seperti itu memang pantas dipermalukan. Tapi pastikan dia bukan pria beristri, kalau mau kasih tau istri atau keluarganya, mending secara langsung. Mempermalukannya di muka umum sama saja mempermalukan istri dan anak-anaknya, pasti akan menjadi trauma seumur hidup.

 

Memviralkan ke berbagai platform untuk mempermalukan si lakik. Percayalah mbak, ketika istrinya akhirnya tau, artinya kamu sudah berhasil menghancurkan keluarganya. Mungkin akan ada anak-anak yang jadi korban brokenhome dan traumatik karena tingkahmu itu.

Aku tau jadi PSK itu artinya no manner, tapi please jangan no empathy at all. Ngejar hak sampai mengabaikan berbagai kemungkinan terpahit yang harus dialami orang lain.

Dan satu lagi, kalau mau expose begituan mending jati diri mbok ya di tutup. Dosa terserah deh, urusan masing-masing. Tapi jangan bangga lah plis.

Sorry ya kasar, mbaknya juga berani banget profesi PSK koq bisa vulgar banget sampai menunjukkan jati diri tanpa beban. İtu bukan kebanggaan sama sekali. ?

Takutnya para remaja sekarang jadi punya mindset bahwa open BO adalah profesi yang umum dan wajar. Naudzubillah.

Mbaknya ngerasa pinter karena nggak bisa dib*goin padahal dari awal memang sudah b*go.

Maaf banget aku kritik di publik sebagai pelajaran untuk yang lain. Mbaknya bikin jawaban begitu di publik pasti kan mengizinkan orang lain untuk berkomentar juga. Dan karena komentarku sepanjang Bengawan Solo mending ku buat jawaban sendiri. ?

Yang mau bilang aku nggak boleh menjudge dia, fuck off! Don’t gimme that shit! ?